Memahami Fulfillment dan SKU dalam Bisnis E-commerce

Fulfillment
Gambar oleh Tung Lam dari Pixabay

Dalam dunia e-commerce, ada dua istilah penting yang harus dipahami oleh para penjual, yaitu “fulfillment” dan “SKU.” Kedua konsep ini sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional bisnis online, terutama dalam pengelolaan inventaris dan proses pengiriman.

Fulfillment

Fulfillment adalah proses pemenuhan pesanan yang dilakukan oleh penjual kepada pelanggan. Proses ini melibatkan serangkaian aktivitas mulai dari penerimaan pesanan, pengepakan produk, hingga pengiriman produk ke pelanggan. Dalam dunia e-commerce, fulfillment menjadi aspek krusial karena berdampak langsung pada kepuasan pelanggan.

Jika fulfillment berjalan dengan lancar, pelanggan akan menerima pesanan mereka tepat waktu dan dalam kondisi baik, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan dan loyalitas mereka terhadap toko online. Namun, jika terjadi masalah dalam proses fulfillment, seperti keterlambatan pengiriman atau produk yang tidak sesuai dengan pesanan, hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan dan berpotensi merusak reputasi bisnis.

Banyak e-commerce yang memilih untuk menggunakan layanan pihak ketiga atau third-party logistics (3PL) untuk mengelola fulfillment mereka. Layanan ini biasanya menawarkan solusi yang terintegrasi mulai dari penyimpanan inventaris, pengepakan, hingga pengiriman, yang memungkinkan penjual untuk fokus pada aspek lain dari bisnis mereka.

SKU Penjual

SKU (Stock Keeping Unit) penjual adalah kode unik yang diberikan pada setiap produk atau variasi produk dalam inventaris. SKU ini digunakan untuk melacak produk secara individual di gudang atau sistem inventaris. Setiap SKU biasanya terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang dapat mencerminkan informasi seperti kategori produk, merek, warna, ukuran, atau varian lainnya.

Contohnya, jika seorang penjual menjual kaos dengan warna dan ukuran berbeda, setiap variasi (misalnya, kaos merah ukuran M dan kaos biru ukuran L) akan memiliki SKU yang berbeda. Dengan adanya SKU, penjual dapat dengan mudah melacak jumlah stok produk tertentu, mengidentifikasi produk mana yang harus diisi ulang, dan mengelola inventaris dengan lebih efisien.

Selain itu, penggunaan SKU yang sistematis juga memudahkan proses fulfillment. Misalnya, ketika pesanan masuk, penjual atau sistem otomatis dapat langsung mengenali produk yang harus diambil dari gudang berdasarkan SKU, sehingga proses pengepakan dan pengiriman menjadi lebih cepat dan akurat.

Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis e-commerce, pemahaman tentang fulfillment dan SKU sangat penting. Fulfillment adalah proses kunci yang memastikan pesanan pelanggan dipenuhi dengan baik, sedangkan SKU penjual adalah alat penting untuk mengelola inventaris secara efisien. Dengan memaksimalkan kedua aspek ini, penjual dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi pelanggan.

Baca Juga : Ingin Bisnis Export Import? Beberapa Ketentuan Ini Perlu Anda Ketahui Dulu