Perbedaan Aki Kering dan Basah yang Harus Kamu Tahu

Perbedaan Aki Kering
Image : Pinterest

Seperti yang telah kita tahu, bahwa aki merupakan bagian yang paling penting untuk kelistrikan di sebuah sepeda motor. Aki memiliki fungsi sumber tenaga listrik utama yang menyimpan sekaligus dapat menyalurkan energy listrik ke seluruh komponen listrik, seperti starter, lampu, klakson dan lainnya. Di Indonesia sendiri ada dua jenis aki, yaitu aki kering dan aki basan. Apa kamu pernah dengar? Perbedaan antara keduanya yang paling mendasar adalah dari bentuk elektrodanya. Meskipun sama-sama memakai elektroda, aki kering lebih berupa gel elektroda sementara untuk aki basah berupa cairan atau air elektroda.

Table of Contents

Aki Kering

Seiring dengan teknologi yang semakin manju, aki ini kini banyak dipilih oleh pabrikan otomotif. Hal ini karena banyak sekali kendaraan bermotor yang menggunakan sistem ‘fule injection’. Motor dengan jenis yang satu ini butuh daya listri yang lebih stabil dan kuat. Aki jenis ini menggunakan gel elektroda yang membuatnya minim penguapan dalam kondisi cuaca apapun bahkan panas sekalipun dibandingkan dengan aki basah. Jadi penggunaannya terbilang lebih tahan lama dan tentunya lebih praktis. Tak hanya itu, aki kering pun minim sekali perawatan. Air elektroda tak perlu rutin dicek. Aki jenis ini cenderung sekali pakai, apabila dayanya sudah habis, maka aki tidak bisa dicas ulang, harus segera diganti dengan yang baru. Meski begitu, kamu tetap harus melakukan perawatan terhadap aki kering agar tahan lebih lama. Cara merawatnya adalah sebagai berikut:

Baca Juga : 6 Langkah Merawat Aki Kering Agar Bisa Tahan Lebih Lama

  • Kendaraan yang menggunakan aki kering usahakan dipakai sesering mungkin. Minimal, kendaraan harus dipakai tiap hari. Jika memang terpaksa kendaraan tersebut tidak digunakan dalam waktu lama, lebih baik cabut saja kabel akinya.
  • Lebih disarankan untuk menggunakan elekstrik starter, kecuali saat memakai motor pada pagi hari atau pun di saat awal penggunaan motor setelah berdiam cukup lama. Lebih dianjurkan lagi memakai kick starter (starter pancal), guna membantu mempercepat pemompaan oli.
  • Jika hanya dalam sekali stater mesim tidak menyala, maka tunggulah beberapa saat untuk menekan kembali tombol starter. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan kondisi aki terlebih dahulu. Untuk itu, jangan dipencet terus menerus.
  • Apabila daya aki sudah mengalami penurunan, maka aki kering dapat dicas ulang dengan alat tertentu. Namun dengan syarat, di bagian atau sel aki tidak ada yang rusak.

Aki Basah

Aki basah atau disebut juga sebagai aki konvensional memang sudah lama digunakan dalam kendaraan bermotor. Aki jenis yang satu ini sangatlah umum di pasaran. Aki basah biasanya menggunakan Elektroda dengan bentuk cair (air). Hal ini membuat aki lebih cepat mengalami penguapan. Untuk itu, kita harus rutin dalam melakukan pengecekan pada ketinggian air elektrodanya. Tak hanya itu, aki basah pun harus diposisi tegak, sebab bila posisinya miring sedikit saja atau mungkin terkena banyak guncangan, akan membuat air akinya lebih mudah tumpah dan bisa menyebabkan sejumlah komponen di sekitarnya menjadi berkarat. Tanda akinya mengalami kerusakan berat adalah saat aki sudah tidak lagi mau menampung daya listrik. Misalnya saja saat kita sudah mengisi ulang dan juga cas aki tersebut, namun aki tersebut tetap tidak bisa berfungsi dengan semestinya. Dibalik kemungkinan tersebut, aki sebenarnya bisa diisi ulang berulang kali dan juga digunakan berulang kali. Namun tetap perlu perawatan yang ekstra. Cara perawatan aki basah yang harus kamu lakukan:

  • Kamu harus memeriksa keadaan aki secara berkala, apakah aki tersebut mengalami karatan atau tidak. Sebab, aki merupakan bagian yang paling vital. Pabrikan motor pun biasanya meletakkan aki pada bagian tersembunyi supaya lebih aman. Namun letak aki yang terlalu disembunyikan ini membuat kita malas memeriksannya.
  • Cek ketinggian pada air aki secara rutin. Hal ini supaya aki lebih awet dan sel-sel aki tidak mengering. Untuk itu, pastikan supaya ketinggian air tak berkurang dari ketinggian minimal atau batas lower yang ditentukan, atau bahkan kehabisan.
  • Bila pada aki kehabisan air elektroda, maka kamu harus segera isi ulang. Namun jangan sampai melebihi batas upper aki itu.
  • Kamu juga harus membersihkan kutub dari kerak, biasanya hal ini terjadi karena guncangan yang berlebihan pada aki. Hal ini menyebabkan salju putih di kedua kutub dan juga menyebabkan berkarat.
  • Apabila kiprok pada kendaraan kamu pren, maka aki kamu tergolong bagus, tapi akan cepat kehabisan daya. Untuk itu ada baiknya kamu periksa pada bagian kiprok.

Itulah sejumlah perbedaan antara aki kering dan aki basah yang harus kamu ketahui. Semoga dengan informasi di atas, kamu tidak akan bingung lagi membedakan aki basah dan aki kering.